apapun itu, entah manis, pahit ataupun hambar. hidup selalu punya rasa menurutku
ketika jari-jemariku mulai menari lagi di atas papan keyborad hitam ini
disaat itulah ada yang ingin kuungkap, dalam tuliasn ini. dalam diam, bisu bibirku.
MEMUTUSKAN ...
begitu banyak kata yang tercipta didunia ini, namun dengan kata itulah aku tertuju kini .
seseorang menyadarkanku, betapa bodohnya aku dengan keputusanku.
keputusan yang selalu menjadi tekad bulatku, yang tak pernah bisa dirubah atau diruntuhkan oleh siapapun.
keputusan itu ialah, Bertahan !!
bertahan tetap memperjuangkan seseorang yang telah jelas mengacuhkan aku dalam dalam.
siapa itu?? dia laki-laki yang kucintai 3 tahun lalu, dan mungkin ku sayangi hingga saat ini.
yang kuperjuangkan cinta sampai kutak pernah perduli soal rasa dan hatiku.
sahabatku berkata " apa yang buatmu bertahan untuk tetap menicintainya??"
aku menjawab " rasa ini, yang sudah terlalu dalam menjatuhkan cintanya. "
sahabatku berkata " kau masih tetap ingin bertahan meski cintamu tak sanbut lagi olehnya??"
aku menjawab " aku sulit untuk tidak bertahan, entah , rasaku tak bisa berpaling darinya. "
sahabatku berkata " kamu harus melupakan orang itu, orang yg berulang kali menyakitimu dan yg selalu membuatmu menangis, meski aku tau ada bahagia yg terselip disana. namun sekarang beda, dia telah bahagia dengan hidupnya, yang tak ada dirimu didalamnya.
aku menjawab " dia tak mungkin semudh itu melupakanku, seperti aku melupakannya. aku tau dia masih mencintaiku, sama dengan apa yang aku rasa kini. "
Sahabatku berkata " masih banyak pria diluar sanah yang amat menyayangimu, yang berharap kau membuka hatimu untuk dia. sampai kapan seperti ini ?? sama saja kau mengizinkan dia untuk menyakitimu lebih dalam lagi, aku sangat menyayangimu sahabatku. jadi tolonglah, berhenti dengan kata bertahan itu "
aku menjawab "aku tak bisa membuka hatiku, aku pernah mencoba dan itu gagal . kembali aku tak bisa menerima orang lain selain dia, pria yg ku sayangi 3 tahun lalu !! "
sahabatku berkata " kau bukan tidak bisa fikka, namun kau tidak mau memutuskan, kau hanya mencoba . dan sekedar mencoba namun tidak ada kata memutuskan !
aku menjawab " aku akan memutuskan setelah aku mencoba, biarkan aku menjalani ini seiring dengan rasa yang tercipta . "
sahabatku berkata " sering kali banyak kritikan yang masuk ketelingamu , itu bukan karna mereka tidak suka atau cerewet
melainkan karena mereka sayang, karena mereka ingin kamu menjadi jauh lebih baik dan mendapatkan hal yang lebih baik pula.. intinya "buatlah suatu keputusan untuk diri kita sendiri". "buat diri kita bermanfaat untuk saat ini dan masa depan nanti"
jika kau memutuskan untuk berhenti pada 1 hal, maka kau akan menjadi pemilik masa lalu.. namun apa bila kau belajar dan berkembang sesuai keputusan dan kematanganmu, maka kau akan meraih masa depan cemerlangmu...
aku menjawab " terima kasih sahabat, bantu aku untuk bangkit dari ketidakmampuanku untuk bangkit. aku akan "memutuskan" pergi dari rasa sakitku, dan berhenti bertahan demi dia . "
percakapan itu membuatku berfikir kembali, betapa sia-sianya aku selama ini berdiri tegap demi seseorang yang tak pernah kembali, dan tak pernah akan kusambut atau menyambutku.