Rabu, 28 Agustus 2013

Apakah aku masih bisa merasakan?? Cinta misal...

Lagi lagi soal "Rasa.."
"Rasa" itu mulai bermasalah (lagi)
memberantaki apa yang sudah tertata rapih
dan mulai menggoyahkan apa yang sudah kokoh.

kenapa harus "Rasa" yang menggangguku terus-menerus??
tak bosankah kau "Rasa" membuat aku terlihat gila dimata mereka??

Kau (Rasa) seperti ombak yang menghantam karang yg kokoh
lalu terkikis perlahan, lalu hancur!

Kau (Rasa) seperti tornado besar yg memporak-porandakan seisi jiwaku
siap menarikku kedalam konyaku hitammu dan menghempas aku jauh
sampai aku tersesat dan tak mampu kembali!

Kau (Rasa) seperti awan mendung yang disertai ringkihan pedih seperti petir
yang mampu menggelegarkan dinding hati..
bergetar, kencang.

Bisakah kita berkompromi, RASA???

bersahabatlah "Rasa" seperti dulu..
saat kau hadirkan "Rasa" yang amat manis
saat kau hadirkan "Rasa" nyaman didiriku
saat kau hadirkan "Rasa" indah dihidupku

Rasa...
pergi kemana rasa yang bisa kurasakan dulu
rasa yang mampu buat jiwaku merangsang hebat dengan senyum indah yang seseorang berikan. Dia yang aku sayang, yang dulu merangkul hidupku dan mengisi cela dihidupku.

Rasa..
mengapa saat kepergiannya seakan kau (Rasa) lenyap jua
menghilang bagai debu tertiup angin. tak berbekas, lenyap.

Rasa..
hiduplah kembali , seperti sedia kala kau ada
kepakkan sayap cinta yang kau punya meski sedikit patah karna luka
serukan rasa yang amat indah untukku, agar aku tak seperti mayat hidup.
hambar tak memiliki apa-apa yang mereka sebut itu rasa.

Rasa..
Sinari hatiku dengan cahaya hangatmu
Terangi jiwaku dengan terik bias pancaranmu

Rasa..
kembalikan rasaku.. aku ingin merasakan cinta kembali.
aku ingin kau (Rasa) hadir dengan sedia rasamu...

Senin, 19 Agustus 2013

sebut saja kau daratan, aku adalah aku, dan dia adalah samudra

pernah mencicipi daratan yang sangat indah, membuat aku terlena dibuatnya.
aku menikmati rasa yang ada, sampai tak sadar bahwa ancaman ombak bisa saja datang.

sesekali aku hanyut terbawa arus ombak yang menerpa ku,
hingga pada akhirnya aku tenggelam didalam samudera lepas.

sang daratan tak lagi bisa menyelamatkan ku
daratan telah menghempaskan ku, membiarkan aku terombang-ambing
dan tenggelam dalam.

sakit terhempas, mati bernafas
aku yang terlena dengan daratan tak lagi mampu menemuinya.
hanya biru yang terbentang disepanjang mata melihat.

aku mencoba mengarungi samudra yang pasti akan mematikanku
berharap ada tangan malaikat yang menarikku dan membawaku kembali kedaratan.

beruntungnya aku..
ada dua daratan baru yang pasti akan menolongku,
menjanjikan kehidupan baru, tanpa haru menghempaskanku kembali.

celaka..
konyaku hitam selalu menutup mataku
tak membiarkanku menggapai daratan baruku..

aku menginginkan daratan baruku,
namun diantaranya hanyalah fatamorgana.

sesusah inikah aku menggapai daratan??
aku rindu daratan yang mampu buatku terlena tanpa harus dihantui gelombang ombak.