Sudah Kubilang Ku Akan Tetap Mencintaimu
Sudah Kubilang Ku Akan Tetap Mencintaimu
Tapi mengapa kau tak mau mengerti
Aku pun tak pernah mengira kau datang
Tapi jauh sebelumnya aku telah mengharapkan
Sebuah cinta dalam setiap doaku pada Tuhan
Hanya saja tak mengira bahwa pemiliknya adalah dirimu
Yang telah terluka karna datangnya suatu hujan angin
Yah..itu semua adalah takdir
Tapi bolehkan aku bergembira atas takdir itu??
Karna takdir itu telah mengizinkanku
Menjadi sebuah gubug untukmu berlindung dari
Sisa gerimis hujan anginmu sore itu
Dan aku selalu bersyukur karenanya
Waktu berlalu ku tahu kau masi terluka
Ku tahu kau masih waspada
Bagaimanapun juga sebuah hujan angin
Telah menghancurkan atap hatimu
Meluluhlantakkan perabot cintamu
Sehingga hanya tersisa sebuah dinding mimpi buruk yang menganga
Sengaja kuhancurkan dan kutembus dindingnya saat itu
Agar aku dapat membangun surga di hatimu
Tapi mungkin aku terlalu terburu-buru
Sehingga saat itu kau belum siap
Tapi bolehkah diam2 saat itu aku menjadi konstruksi di hatimu
Setidaknya untukmu berlindung dari sisa angin kemarin
Sekelilingku mulai menertawakanku dan menggodaku
Untuk meniggalkan saja konstruksi hati yang luka itu
Logika mulai berontak menjatuhkan harga diriku
Sehingga dayaku untuk mencoba melindungimu menjadi lemah
Saat itu sempat terpikit untuk menyerah
Karna hatiku yang mebangun konstruksi hatimu sudah pecah berkeping-keping
Akibat keterbuaianmu akan hujan anginmu
Tapi aku takkan menyerah ..
Karna aku bukan hujan anginmu itu
Bukan juga topan yang kau takutkan terjadi
Melainkan bolehkan aku bermimpi untuk menjadi pelangi setelah hujan hatimu??
Selayaknya janji Tuhan meciptakan pelangi untuk mengobati mendung
Maka janjiku takkan pernah padam untuk membangun surga
Atas namaku di hatimu
Sudah Kubilang Ku Akan Tetap Mencintaimu
Entah sudah berapa kali kurepetisi
Sehingga itu menjadi merk dengan hak ciptamu di hatiku
Tapi mengapa kau tak kunjung mengerti
Aku memang sudah terjebak bersamamu
Karna surgaku ada di hatimu
Jangan...
Jangan samakan aku dengan opium
Karna aku takkan membuatmu sakit
Selayaknya pecandu yang sedang kehabisan opiumnya
Melainkan aku akan selalu ada untukmu
Seperti pelangi yang tak pasti ada di mana
Tetapi akan selalu muncul setelah hujan angin sekalipun..
Sudah kupertegas lebih dari berkali-kali
"Bahwa Ku Akan Tetap Mencintaimu"
Meski berkali-kali kau larang dan kau acuhkan
Serta kau marah kepadaku karenanya..
Aku tidak akan pernah diam
Diam -diam berharap tidak akan berbuah apa2
Maka aku akan membuatmu mengerti sambil berharap
Bahwa suatu hari kau menyadari bahwa
"Sampai kapan pun Kubilang Ku Akan Tetap Mencintaimu"
Tapi setelah hujan angin tidak selalu diiringi pelangi, terutama pada malam hari.
BalasHapusSanggupkah engkau memjadi pelangi walau saat itu hatimu sdg gelap seperti malam....