Selasa, 28 Agustus 2012

ini PILIHANKU


Setiap orang punya hak dan kewajiban bukan?? Hak untuk mendapatkan sesuatu yg memang itu haknya, dan melakukan suatu kewajiban yg memang wajib dia lakukan!!
Sebenarnya bukan hak dan kewajiban yg  akan aku bahas disini, melainkan tentang  Memilih dan dipilih .. yaa itu merupakan salah satu hak juga kan???
Setiap orang bebas untuk memilih, seperti bebas memilih untuk memeluk agama apa??  Menjadi warga Negara apa?? Dan juga bebas memilih pasangan hidup !
Okeh, lebih tepatnya aku bercerita tentang memilih pasangan hidup. Aku memang masih belia umur ku pun masih 17 tahun, aku pun baru lulus Sekolah Menengah Kejuruan tahun ini .. seperti gadis belia pada umumnya mempunyai kekasih bukan lagi hal yg aneh saat ini, bahkan banyak aku mendengar wanita seusia ku pun sudah ada yg memilih mengakhiri masa lajangnya (menikah).
Ini tentang pilihanku, aku memilih sosok pria yg dimataku dia adalah pria yang baik, dia perhatian kepadaku, dimenyayangiku, dan juga amat menjagaku. Terlebih dia pun menerima aku juga keluargaku apa adanya. Bahkan dia pun bisa membuat adikku senang kepadanya. Awalnya orang tua ku menganggap sosok pria itu adalah temen sepermainanku, hingga pada akhirnya mereka mengerti bahwa anak gadisnya ini memiliki seorang kekasih !
Orang tua ku memberi kebebasan ku untuk memilih siapa saja orang yg akan menjadi teman hidupku kelak, dan mereka menyetujui sosok pria itu menjadi kekasih ku. Awal yang baik menurut ku, mereka menyayangi sosok pria yg juga menyayangi ku. Selalu ku bercerita tentang hubungan ku dan dia, tentang bahagianya aku memiliki dia, tentang betapa tegar nya aku tatkala masalah datang bertubi-tubi menyerang hubungannku. Tapi aku bertahan sampai saat ini, walau pada suatu waktu kenyataan pernah menncabik  hati dan perasaan ku. Saat dimana dia pergi meninggalkan aku demi wanita yg disukainya saat itu. Aku bagai bunga yg berjatuhan di musim  gugur, tak  karuan aku berada mengikuti desir angin yang menendangku dengan hembusannya. Itu sungguh menyakitkan !!!
Kali ini aku tak menceritakannya ke orangtua ku, aku takut mereka marah dengan sosok pria yg kusayangi itu. Aku pendam sebisa mungkin sakit hati dan rasa pedih yg menggeliat di hatiku . aku memasang topeng keceriaanku didepan mereka agar mereka tidak mengetahui bahwa gadis belianya sedang mengalami sakit hati yg mungkin cukup menyayat hatiku. Siapa yg tidak kecewa, saat orang yg kita sayang lebih memilih  orang yg mereka suka, siapa yg tidak sakit hati  saat kita sudah memepertahaankan hubungan yg berjalan cukup lama dan pada akhirnya harus dihancurkan dengan ucapan “selamat tinggal”.
Berhenti, semuanya berakhir.
Kini tinggal aku yg berjuang sendiri, menata hati yg telah hancur tak berbentuk. Menyatukannya lagi seperti semula,sulit memang tapi ini jalan yg memang harus aku lalui. Hingga pada akhirnya mereka mengetahui (orangtua ku), entah mereka tau darimana tentang hal yg sudah terjadi dengan hubunganku. Tapi yg jelas mereka marah, terutama mama dia tak terima anak gadisnya dipermainkan dan melihat anak  gadismya menangis. Satu keputusan mereka, aku tidak diperbolehkan lagi untuk mempunyai kekasih . keputusan itu tidak member efek apa-apa, karna mungkin sakit hati ini telah mematikan syaraf perasa ku.
          Entah sudah berapa lama aku menyendiri, dan pada akhirnya aku sudah bisa menata hatiku kembali, walau tak sesempurna sebelumnya paling tidak aku sudah merelakan sosok pria itu bersama kekasihnya kini. Aku menikmati kesendirianku, menikmati dimana aku bisa menyayangi perasaan ku sendiri tanpa harus aku terluka. Waktu terlalu cepat berlalu, hinnga pada suatu waktu ada sosok pria lain yg menyayangiku. Dia amat baik, dan juga perhatian terhadapku, aku fikir aku bisa menyayanginya namun percuma sepertinya rasa ku susah untuk membuka hati kepada  siapapun. Entahlah , perasaanku masih kusimpan untuk sosok pria yg aku sayangi sampai saat ini yg dimana dulu dia pernah menyakitiku.
          Waktu begitu amat sulit ditebak, kadang mereka mengambil semua hal yg kita saying, dan terkadang waaktu mengembalikannya lagi seperti semula. Yaa sosok pria yg  ku sayangi kembali lagi, tanpa gadis yg disukainya dlu. Dia menginginkanku kembali bersamanya, menata hubungan yg pernah hancur saat dia pergi. Itu lah harapan yg ku tunggu, tapi…..
Apakah dia kembali dengan cintanta yg dulu?? Atau hanya pelarian saja? Entah aku masih memikirkan soal ini. Aku meminta pendapat mereka (orangtua ku) bagaimana jikalau aku kembali kepadanya?? Jawaban mereka cukup membuat ku tersentak, mereka melaranggku untuk menjalin hubungan lagi dengannya!! Itu sungguh bukan jawaban yg aku inginkan,!
          Bagaimana ini, aku menyayanginya tapi mengapa mereka melaranggku??? Bukankah memilih pasangan itu hak setiap orang, tanpa harus ada campur tangan orang lain?. Apa aku harus menentang mereka??
Ini pilihanku, aku bahagia bersamanya walaupun ku pernah merasakan luka karenanya pula. Tapi bukannya suatu hubungan pasti ada rasa kekecewaan?? Karna cinta yg ,menyelimuti hubungan tersebut. Jadi wajar bukan jika kecewa itu ada??
          Sekali lagi ini pilihan  ku, aku memilihnya kembali menjadi kekasih ku, dan saat ini aku sudah mempersiapkan hatiku jikalau nanti aku akan merasakan kecewa kembali. Entahlah ini pilihan yg terbaik atau tidak kedepannya. Setidaknya aku yakin dengan pilihanku. Begitu sulit aku mempertimbangkan pilihanku ini semoga saja ini pilihan terbaikku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar