Jumat, 31 Agustus 2012

sesaatkah atau selamanya??


Saat gelap menyelimuti langit hari itu, tapak demi tapak kenyataan meyeruak, kesunyian membawa kabar yg begitu mengejutkan seolah tak percaya, hembusan angin membawa mu kesini, kedalam hidupku, kedalam perasaanku. 

Satu jalan kini ku arungi, tidak hanya sendiri kini aku bersamamu. Ini babak baru dihidupku, tidak lagi hanya menyayangi diriku sendiri, sekarang aku juga menyayangimu, tidak hanya aku bahagia sendiri dan aku juga berbagi kebahagiaan bersamamu. Kini ceritaku tak lagi kupendam sendiri, mungkin aku bisa bercerita denganmu. Tak lagi aku menatap langit , kini aku bisa menatap matamu, tak lagi aku menggenggam mimpi kini aku bisa menggenggam tanganmu.
Bukan lagi kesepian yg menghiasi diriku, kini senyum indah yg menghiasi lekuk bibirku, bukan lagi air mata yg menetes di pipiku, rona kebahagiaan lah yg terpancar disana. Bukan lagi harapan kosong  yg menghantui hidupku, kenyataan indahlah yg membawaku menyongsong hari esok.

Akankah semua bertahan abadi?? Akankah semua keindahan itu dapat kurasakan selamanyaa?? Dapatkah aku berada pada posisi ini, tanpa harus pergi lagii?? Bisakah aku menjemput masa depan ku dengan kebahagiaan ini???
Keindahaan ini untuk sesaat atau untuk selamanya kah?? Kebahagiaan ini untuk sesaat atau untuk selamanya kah??
Dan dirimu untuk sesaat atau selamanya kah???




6 komentar:

  1. Hohoho....bahasanya puitis banget... Walau dgn kata" yg sederhana, tp indah...mudah dimengerti dan halus...pokonya gak nyangka kalo yg nulis anak kota yg setiap hari memakai bahasa gahool :D

    BalasHapus
  2. terima kasih pak, aku suka bahasa yg seperti ini ..
    dan ini juga banyak belajar dari buku atau novel

    BalasHapus
  3. Ooo....ternyata hoby baca juga.. :-)

    BalasHapus
  4. iyah aku suka baca pak, baca novel sih terutama :D hahaha

    BalasHapus
  5. Novel humor kaya tulisan Raditya dikha... yah...!!

    BalasHapus
  6. bukaaaan aku lebih suka novel romance pak, cinta cintaan gt

    BalasHapus